Aspek Pasar Dan Pemasaran dlm SKB
Bab
2. Pasar dan Pemasaran
I. Pendahuluan
A. Deskripsi Singkat
Bab 2
ini.dimaksudkan untuk memberi
pengertian dasar tentang
Pasar
Pasar dan Pemasaran kepada
para mahasiswa. Hal-hal
yang dibicarakan antara
lain
pengertian Pasar dan Pemasaran, Bentuk Pasar, Mengukur dan meramal bentuk permintaan
dan penawaran, Segmentasi- target – posisi di pasar, Situasi persaingan di
lingkungan industry, Sikap, perilaku dan kepuasan konsumen, Manajemen pemasaran.
B.
Standar Kompetensi
Setelah mengikuti
kuliah ini selama
satu semester secara
aktif mahasiswa
mampu
menganalisis dan mengaplikasikan berbagai
Konsep Pokok dalam Aspek Pasar
C. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti
kuliah dengan materi
ini (pada pokok
dan Sub pokok
bahasan) mahasiswa mempunyai wawasan
tentang Karakteristik Aspek Pasar , Data dan Sumber Data ,Peramalan
Permintaan, dan Strategi Pemasaran
II.
Penyajian
A.
Karakteristik Aspek Pasar
PASAR didefinisikan sebagai tempat bertemunya
penjual pembeli atau tempat terjadinya transaksi jual dan beli Sedang,
PEMASARAN didefinisikan sebagai suatu proses terjadi,transaksi jual dan beli.
Dari definisi singkat ini dapat disimpulkan bahwa
pasar bersifat STATIS Sedangkan pemasaran bersifat DINAMIS. Jika kita menggunakan
kata pemasaran berarti kata tesebut sudah mengandung kata pasar. Pemasaran
seringkali disebut sebagai ujung tombak perusahaan. Ujung tombak pada sebuah
tombak menempati posisi terdepan dan analoginya pada perusahaan, pemasaran
merupakan pos terdepan bagi setiap perusahaa Tanpa adanya aktivitas pemasaaan
maka tidak akan tercipta sumber penghasilan. Jika sumber penghasilan tidak
tercipta sedang biaya dan beban sudah terjadi maka perusahaan berarti menderita
kerugian.
Didalam konsep akuntansi laba akan diakui manakala
transaksi penjualan telah dilakukan. Sedangkan beban sudah dapat diakui sebagai
, kerugian tatkala sudah dikeluarkan. Karena pemasaran merupakan ujung tombak.
perusahaan dan memegang peran yang sangat menentukan maka pemasaran dianggap mempunyai
dimensi pertama (dimensi utama). Para pemilik proyek bisnis harus memperhatikan
berbagai aspek yang terkait dengan pemasaran.
FUNGSI PEMASARAN
Para manajemen perusahaan atau para manajemen atau
pemilik organisasi proyek harus memperhatikan berbagai FUNGSI PEMASARAN. Bagi
pemilik atau manajemen organisasi proyek adalah bahwa pada perusahaan,
aktivitas sudah berjalan.
Sedangkan pada organisasi proyek , aktivitas regulernya sedang
dipelajari atau dianalisis. Oleh karena itu, para manajemen atau para pemilik
organisasi proyek harus mempertimbangkan betul berbagai aspek proyek guna
dipersiapkan manakala nantinya proyek diterima dan aktivitas reguler harus
dikerjakan. dibawah ini akan dijelaskan secara ringkas aspek FUNGSI PEMASARAN
- MEMBELI
- MENJUAL
- TRONSPORTASI
- PENYIMPANAN
- PEMBEBANAN
- STANDARNISASI
- TINGKATAN PRODUK
- MENANGGUNG RESIKO
- HARGA
- INFORMASI PASAR
BAURAN PEMASARAN
Konsep BAURAN PEMASARAN dikembangkan oleh Neil
Borden. Kemudian konsep BAURAN PEMASARAN ini dikembangkan lebih lanjut oleh
James Culliton. Konsep BAURAN PEMASARAN awalnya terdiri dari 12 (dua belas)
unsur yang kemudian dikondensasikan menjadi 4 (empat) unsur. Setelah itu
berkembang menjadi 5 (lima) unsur yang kernudian disusuI lagi menjadi 6 (enam)
unsur. Meskipun konsep BAURAN PEMASARAN yang umum diketahui adalah 4 (empat)
unsur yang meliputi produk, harga, tempat dan promosi akan tetapi konsep BAURAN
PEMASARAN !ni tidak mutlak harus 4 (empat) unsur sebab konsep BAURAN PEMASARAN
dapat dikembangkan lag! kepada unsur yang lebih banyak.
Konsep BAURAN PEMASARAN merupakan konsep yang harus
dipakai oleh perusahaan didalam memasarkan barangnya agar memperoleh keuntungan
yang maksimal. Variabel yang menjadi unsur BAURAN PEMASARAN setiap saat akan
selalu mengalami perubahan dan setiap perubahan harus dipelajari dan
dianalisis. Setiap variabel merupakan fokus sentral pemerhatian perusahaan
didalam mendekati konsumen agar konsumen bersedia membeli produk perusahaan.
Didalam organisasi proyek, BAURAN PEMASARAN harus diperhatikan agar nantinya
manakala melangkah atau sampai pada operasionalisasi pemasaran produk tidak
akan mendapat hambatan yang cukup berarti yang nantinya akan merugikan
perusahaan.
- PRODUK
- HARGA
- TEMPAT
- PROMOSI
- HUBUNGAN (RELASI)
- KEKUASAAN (POWER)
ANALISIS PEMASARAN
Didalam organisasi proyek, dimana aktivitas
regulernya belum berjalan maka kebijakan tentang pemasaran harus diperhatikan,
dipersiapkan sedini mungkin. Oleh karena itu berbagai aspek yang berhubungan
dengan pemasaran harus dianalisis. Biasanya proyek yang akan didirikan oleh
pemillk, pemillknya atau yang terilbat dengan proyek telah merapunyai
pengalaman yang matang. Meskipun demiklan anallsis pemasaran sangat diperlukan
sehingga kebijakan pemasaran yang akan diputuskan nantinya dapat diterapkan
didalam aktivitas reguler perusahaan. Analisis pemasaran harus menekankan
kepada berbagai aktivitas yang diarahkan kepada studi yang sistematis terhadap
sifat (1) kebutuhan dan keinginan konsumen, (2) karakteristik produk (untuk
melihat sejauh mana suatu produk telah sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan
spesifikasi konsumen, (3) struktur pasar persaingan (4) karakteristik konsumen
dan 5) laju perubahan yang melekat pada perubahan produk dan perubahan
kebutuhan, keinginan dan kemampuan konsumen. Adapun tujuan analisis pemasaran
adalah mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen, menguji bagaimana produk
dapat alokasikan atau dirancang atau apakah produk baru perlu dipasarkan dan
juga perlu adanya usaha terus berlanjut untuk memperkenalkan dampak negatif
perusahaan setelah menemukan karakteristik produk dan karakteristik konsumen.
Analisis pemasaran mengestimasikan potensi pasar dengan cara memaksimalkan
potensi permintaan berdasarkan jumlah konsumen sasaran, kemampuan daya beli
konsumen, pendapatan konsumen clan karakteristik pengeluaran uang konsumen.
Analisis pemasaran membantu memperkecil derajat ketidak pastian yang akan
dihadapi oleh perusahaan dalam menguasai pemasaran. Analisis pemasaran
merupakan alat yang memberikan kemampuan bagi manajemen untuk mengembangkan dan
memilih strategi yang tepat untuk menyaring produk, menempatkan produk pada
posisi pemasaran yang tepat, memelihara produk dan manakala diperlukan
melenyapkan atau menarik produk dari pasar. Analisis pemasaran sangat terkait
sekali dengan aktivitas kehidupan konsumen yang begitu banyak clan luas. Oleh
karena itu, analisis pemasaran akan ditujukan kepada berbagai aspek seperti (1)
aspek kecenderungan pasar, (2) aspek kesempatan pasar, (3) aspek segmentasi
pasar dan (4) aspek potensi pasar.
MACAM-MACAM SEGMENTASI
Segmentasi pasar dapat dibedakan atau dikelompokkan
kedalam :
1. SEGMEN GEOGRAFIS. Suatu segmen yang didasarkan atas lokasi konsumen
atau daerah penjualan. Lokasi konsumen meliputi lokasi geografis, lokasi daerah
pemasaran, lokasi kota clan desa dan lain sebagainya. Bidang perencanaan yang
relevan dengan pemasaran adalah distribusi pisik.
2. SEGMEN DEMOGRAFIS. Suatu segmen atas dasar karakteristik
kependudukan seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, gaya pola / gaya hidup,
pendapatan ekonomi dan lain sebagainya. Bidang perencanaan yang relevan dengan
pemasaran adalah memilih media periklanan dan iokasi toko eceran.
3. SEGMEN PSIKOGRAFIS. Suatu segmen yang didasarkan atas gaya hidup
kepribadian. Kepribadian disini seperti gaya hidup seorang pemimpin atau
pengikut, seorang yang mempunyai sikap introvert atau ekstrovert, seorang Yang
bersikap sangat radikal, keras kepala, kaku dan lain sebagainya. Bidang
perencanaan yang relevan dengan pemasaran adalah iklan, pengembangan produk
clan rancang produk.
4. SEGMEN BENEFIT. Suatu segmen yang didasarkan atas berbagai manfaat
Yang akan diperoleh oleh para konsumen didalam mengkonsumsi produk barang
dibeli. Variabel utama segmen ini adalah derajat kesukaan konsumen atas produk
yang dipasarkan. Bidang perencanaan yang relevan dengan Pemasaran adalah Man,
pengembangan produk clan menempatkan produk pada posisi tertentu di suatu
tingkatan pemasaran.
5. SEGMEN RUANG PRODUK. Membagi pasar kedalam segmen menurut kesamaan
atribut clan karakteristik produk yang dirasakan oleh konsumen. Konsumen yang
mempunyai kesukaan yang sama atau persepsi yang sama atas suatu produk
dijadikan satu kelompok kemudian diikat atau digabung menurut demografis.
Variabei utamanya adaiah kesamaan kesukaan dan persepsi atas suatu produk.
Bidang perecanaan yang relevan dengan pemasaran adalah iklan, pengembangan
produk dan menempatkan produk pada posisi tertentu tingkatan pemasaran.
6. SEGMEN FAKTOR PASAR. Pembagian pasar kedalam keiompok yang
terpengaruh oleh bauran pemasaran seperti harga, promosi, dan tempat. Variabel
utamanya adalah harga, kuaiitas, pengepakan, promosi, tempat dan juga iklan.
Bidang perencanaan yang relevan dengan pemasaran adalah strategi promosi dan
alokasi sumber ekonomi untuk setiap variabel bauran pemasaran.
B. Data Dan Sumber Data
I. Data Primer
Data primer yaitu : data yang diperoleh peneliti
secara langsung.
Ada berbagai cara untuk mengumpulkan data primer.
a. Metode Survey
Yaitu pengumpulan data dengan cara menginterview orang – orang / konsumen
dalam jumlah terbatas ( sample ) yang dipilih dari sekumpulan orang yang lebih
luas.
• Personal Interview ( wawancara pribadi )
Ini merupakan metode yang paling banyak digunakan. Pewawancara dapat
mengajukan pertanyaan yang lebih banyak dan memperoleh, pengamatan lain
misalnya pengamatan pribadi. Wawancara ini dapat dilakukan secara individu
ataupun secara berkelompok. Kelemahan dari metode ini adalah : biaya yang
dikeluarkan cukup tinggi, waktu yang diperlukan cukup banyak, kadang – kadang
kita tidak dapat menggali informasi yang sebenarnya.
• Telephone Interview ( wawancara pribadi )
Metode ini sangat tepat bila perusahaan ingin mengumpulkan informasi
yang cepat, keuntungan dari metode ini adalah : biayanya lebih murah dan tidak
memakan waktu terlalu banyak. Kelemahan dari metode ini adalah : kurang
flexible, terbatas hanya pada orang mempunyai telepon, waktunya terlalu singkat
sehingga kadang – kadang informasi yang diperoleh kurang lengkap terutama bila
yang diwawancarai tidak mengerti.
• Mail Interview ( wawancara melalui surat / pos )
Dalam metode ini perusahaan mengirimkan pertanyaan / questionnare
kepada responden dan meminta mereka untuk menjawab, kemudian mengirim kembali
melalui pos. Yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah dalam membuat
pertanyaan hendaklah simple, jelas, mudah dimengerti. Metode ini bila
dibandingkan dengan metode wawancara melalui telepon dan wawancara pribadi maka
metode ini lebih ekonomis dan tidak ada bisa / pengaruh dari pewawancara.
Kelemahan dari metode ini adalah kelambatan pengembalian jawaban ataupun
kecilnya jumlah jawaban yang dikembalikan oleh responden.
b. Metode Observasi
Adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan
mengobservasi sipelaku dan mencatat hasilnya.
Contohnya : Peneliti pada Hidup Baru dapat beroperasi disekitar
station bis atau trevel agent dengan mengamati para pelancong / orang yang
berpergian dan mendengarkan pembicaraan mereka tentang berbagai armada bis.
Observasi ini dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi perusahaan.
Keuntungan dari metode ini adalah : informasi yang diperoleh akan lebih tepat,
karena mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang diteliti, tidak ada pengaruh
wawancara.
c. Experimental Method
Metode ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab akibat dengan
menghilangkan penjelasan – penjelasan yang bertentangan dengan hasil observasi.
Percobaan ini dapat dilakukan di laboratorium ataupun di lapangan.
Misalnya : kita menjual barang yang sama, tetapi kita memperbaiki
pembungkusnya. Kalau ternyata barang dengan bungkus yang baru ternyata lebih
laku, maka tes ini membuktikan suatu hipotesa yang mengatakan “Pembungkus baru
dapat meningkatkan penjualan”.
II. Data Skunder
Data skunder adalah informasi yang telah ada pada
suatu tempat yang dikumpulkan untuk suatu maksud tertentu. Penggunaan sumber
informasi data sekunder penting bagi perusahaan karena bila data – data
informasi yang diperlukan dapat diperoleh dari data – data skunder maka
perusahaan tidak perlu mencari melalui data primer.
Sumber – sumber data skunder :
a. Sumber intern yaitu sumber yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri. Sumber intern mencakup : laporan rugi laba perusahaan, neraca, angka
penjualan, catatan persediaan, laporan riset sebelumnya, dan lain – lain.
b. Sumber external yaitu sumber yang berasal dari luar perusahaan,
antara lain : pemerintah, data komersial, majalah / buku – buku, assosiasi
profesional, sumber – sumber lain ( misal, lembaga pendidikan ).
c. Mengumpulkan informasi
Setelah menentukan sumber – sumber informasi yang akan dipakai maka
peneliti melakukan pengumpulan data. Pada tahap ini peneliti banyak menemui
kesulitan, misalnya responden sulit ditemui sehingga perlu dihubungi berkali –
kali, responden menolak ataupun mereka memberikan jawaban yang tidak jelas /
tidak jujur.
C Peramalan Permintaan
I. Pengertian
Peramalan
adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis
peramalan adalah peramalan permintaan. Peramalan permintaan (fOrecasting
Demand) merupakan tingkat permintaan produk –produk yang diharapkan akan
terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Menurut
Vincers Gapers didalam Management permintaan ada dua jenis permintaan, yaitu:
1. Permintaan bebas ( independent Demand)
Merupakan
permintaan terhadap material, suku cadang atau produk yang bebas atau tidak
terkait langsung dengan struktur bill of material (BOM) untuk produk akhir atau
item teretentu.
2. Permintaan tidak bebas( Dependent Demand)
Merupakan
permintaan terhadap material , suku cadang atau produk yang terkait langsung
dengan atau diturunkan dari struktur bill of material untuk produk akahir atau
item tertentu.
Tujuan
peramalan dilihat dengan waktu:
a. Jangka pendek (Short Term)
Menentukan
kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian
ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
b. Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan kuantitas
dan waktu dari
kapasitas produksi. Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal dan
ditentukan oleh Middle Management.
c. Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan kuantitas
dan waktu dari
fasilitas produksi. Biasanya bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun,
ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management.
Karakteristik
Peramalan Yang Baik
Peramalan
yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi,
biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Akurasi.
Akurasi
dari suatu hasil peramalan diukur dengan
hasil kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan
dikatakan bisa bila peramalan tersebut
bila terlalu tinggi atau rendah dibandingkan
dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan
konsisten bila besarnya kesalahan
peramalan relatif kecil.
Peramalan yang terlalu rendah akan
mengakibatkan kekuranga persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak
dapat dipenuhi segera
akibatnya perusahaan
dimungkinkan kehilangan pelanggan
dan kehilangan keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu
tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak
modal yang terserap sia – sia.
Keakuratan dari hasil
peramalan ini berperan
penting dalammenyeimbangkan
persediaan yang ideal.
2. Biaya.
Biaya yang
diperlukan dalam pembuatan
suatu peramalan adalah tergantung dari jumlah item yang
diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai.
Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan
mempengaruhi berapa banyak
data yang dibutuhkan,
bagaimana pengolahan datanya (
manual atau komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya dan siapa
tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode peramalan
harus disesuaikan dengan
dana yang tersedia
dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting
akan diramalkan dengan metode
yang sederhana dan
murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari hukum Pareto (
Analisa ABC ).
3. Kemudahan
Penggunaan
metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan akan
memberikan keuntungan bagi
perusahaan. Adalah percuma
memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem
perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan
teknologi.
Beberapa Sifat Hasil Peramalan.
Dalam
membuat peramalan atau menerapkan suatu peramalan maka ada beberapa hal yang
harus dipertimbangkan yaitu :
1. Ramalan
pasti mengandung kesalahan,
artinya peramal hanya
bisa mengurangi
ketidakpastian yang akan
terjadi, tetapi tidak
dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.
2. Peramalan
seharusnya memberikan informasi
tentang beberapa ukuran kesalahan, artinya karena peramalan
pasti mengandung kesalahan, maka adalah
penting bagi peramal
untuk menginformasikan seberapa
besar kesalahan yang mungkin terjadi.
3. Peramalan
jangka pendek lebih
akurat dibandingkan peramalan
jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pada peramalan jangka pendek,
faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan relatif masih
konstan sedangkan masih panjang
periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan.
II. Mencocokkan Supply Dan Permintaan
Untuk
mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu diperhatikan apa
saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan(demand).
Faktor
- Faktor yang Mempengaruhi Peramalan
Permintaan
suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali
perusahaan. Dimana faktor – faktor lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi
peramalan. Berikut ini merupakan beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi
peramalan [Yami05] :
1. Kondisi umum bisnis dan ekonomi
2. Reaksi dan tindakan pesaing
3. Tindakan pemerintah
4. Kecenderungan pasar
5. Siklus hidup produk
6. Gaya dan mode
7. Perubahan permintaan
8. konsumenInovasi teknologi
Selain
hal- hal diatas yang diperhatikan juga untuk mencocokkan antara supply dan
demand adalah:
1) Smart pricing, Strategi harga telah
dipakai beberapa perusahaan seperti Dell, Nikon, dan Sharp. Strategi-strategi
yang dipakai mempunyai suatu kesamaan yaitu untuk mempengaruhi permintaan pasar
dengan mengaplikasikan prinsip revenue management techniques. Ada 2 cara
pendekatan strategi harga yang saling melengkapi satu sama lain yaitu,
customized pricing dan dynamic pricing.
a. Customized Pricing Cusmotized pricing
dilakukan dengan membedakan kastemer sesuai dengan sensitivitasnya terhadap
harga.Salah satu caranya adalah dengan memberikan rebate atau diskonBeberapa
perusahaan seperti Dell dan Sharp menggunakan sistem diskon mail-in rebates
untuk membedakan kastemer berdasarkan sensitivitasnya terhadap harga
v Mail in rebate Dalam melakukan mail-in
rebate, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :With no rebateretailer harus
menentukan sendiri harga jual dan kuantitas barang yang akan dipesan agar
mendapat keuntungan yang maksimal.Harga jual terhadap retail adalah
proporsional, namun tidak menguntungan bagi kastemer retailer.With mail in
rebatesManufaktur mempengaruhi demand pasar dengan disko, di sisi lain juga
menawarkan insentif kepada retailer untuk menaikkan jumlah orderWalaupun harga
efektif yang harus ditawarkan menurun, namun permintaan akan naik sehingga bisa
melebihi keuntungan jika dijual dengan harga efektif yang normal diberikan
v Mail in rebateWholesale priceMenurut
pandangan dari segi manufaktur, ada beberapa alasan mengapa mereka tidak
menerapkan wholesale price, seperti :Tidak semua kastemer mengirimkan kembali
kupon diskonRetailer kemungkinan besar akan menggunakan diskon dari wholesale
price untuk keuntungannya sendiri sehingga tidak menaikan demand pasar.Strategi
mail-in rebates lebih menguntungkan karena selain dapat menaikkan demamd dari
pasar, juga bisa menaikkan jumlah order dari retailer
b. Dynamic PricingDynamic pricing adalah
merubah harga produk setiap saat tanpa membedakan target pasar yang
ditujuStrategi ini telah dikembangkan sejak dulu dan biasanya digunakan untuk
media penjualan atau promosiDynamic pricing diterapkan sebagai alat untuk
mencocokkan antara demand dan supplyDibutuhkan executive pada front-end dari
supply chain sebagai pengambil keputusan dari perubahan harga yaitu dia yang
paling tahu bagaimana keadaan pasar saat itu dan masalah supply chain produk
itu sendiri
Dynamic
PricingAda beberapa kunci pertimbangan saat akan menerapkan strategi dymanic
pricing untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari fixed-pricenya :Available
capacitydengan asumsi semua adalah sama, semakin kecil kapasitas produksi
dibandingkan dengan demand rata-rata, maka semakin menguntungkan penggunaan
dymanic pricingDemand variabilitykeuntungan pengunaan dymanic pricing meningkat
seiring semakin besar nilai ketidak pastian demand berdasarkan coefficient of
variationSeasonality in demand patternpenentuan harga berdasarkan pada musim
tertentu sesuai dengan permintaan terhadap produk tersebutLength of the
planning horizon Semakin panjang planning produksi suatubarang, semakin sulit
untuk melakukan dymanic pricingBerdasarkan pada data dan model asumsinya,
dynamic pricing dapat meningkatkan profit 2-6 %. Peningkatan profit terjadi
sangat significant untuk industri dengan low profit sepeti retail dan komputer.
c. Pengaruh internet dalam perkembangan
startegi hargaMenu cost perubahan harga lebih mudah menggunakan internet
dibanding dengan cara konvensional. Lewat internet perubahan harga dapat di
uodate dengan cepat tiap saatLower buyer search price pencarian harga barang
terendah memicu terjadinya persainga antar penjual, disini fokus strategi smart
pricing sangat bergunaVisibilitypemberian harga yang berbeda lewat situs privat
sesuai dengan geografi dan demografi, serta dapat mempengaruhi keputusan
mengenai harga, inventory dan produksiCustomer segmentationdata histori pembeli
lebih mudah didapatkan lewat intenet dibandingkan dengan toko konvensional
lainnyaTesting capabilitydapat mencoba melakukan tes efek terhadap harga
tertentu pada segelintir kelompok sebagai acuan dalam menentukan strategi
harga.
d. Peringatan terhadap penggunaan strategi hargaBerdasarkan
pengalaman sejumlah perusahaan, apapun jenis strategi harga yang dipakai,
stategi itu harus adil kepada setiap kastemer.
C. Teknik Peramalan
Meramalkan
permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu pekerjaan yang
perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa
besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Peramalan permintaan merupakan
usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan
datang dalam kendala satu set kondisi tertentu.
Hal
yang perlu diingat adalah bahwa aktivitas peramalan permintaan tidaklah dapat
diartikan sebagai aktivitas yang bertujuan untuk mengukur permintaan di masa
yang akan datang secara pasti, melainkan sekedar usaha untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya hal yang berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh
terjadi di kemudian hari dengan apa yang menjadi hasil peramalan. Dengan kata
lain, hasil maksimal dari aktivitas peramalan adalah melakukan minimisasi
ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Untuk
melakukan forecasting atau peramalan terhadap permintaan pasar, disini akan
diuraikan berbagai metode model peramalan terhadap permintaan pasar dari barang
atau jasa yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar
terdapat dua macam metode peramalan permintaan yang biasa dilakukan, yaitu
metode kualitatif dan kuantitatif.
Pembahasan
lebih lanjut tentang metode-metode peramalan permintaan adalah sebagai berikut:
a. Metode Kualitatif
Peramalan kualitatif
umumnya bersifat subjektif,
dipengaruhi oleh intuisi, emosi,
pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari
satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan
dengan metode kualitatif
tidak berarti hanya menggunakan intuisi,
tetapi juga bisa
mengikutsertakan model –
model statistik sebagai bahan
masukan dalam melakukan judgement (keputusan), dan dapat dilakukan secara perseorangan maupun
kelompok.
Metode
peramalan permintaan secara kualitatif berhubungan dengan data-data kualitatif,
misalnya tentang selera konsumen terhadap suatu produk, atau survey tentang
loyalitas konsumen, dan lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa metode teknik seperti akan dijelaskan berikut
ini.
1. Teknik Survey ( riset pasar/ market
research)
Teknik
survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang cukup penting khususnya untuk
memprediksi kejadian-kejadian atau kecenderungan-kecenderungan dalam jangka pendek
mendatang ini. Survey biasanya menggunakan alat interview atau daftar
pertanyaan yang akan ditujukan para responden yang terpilih dan yang dituju.
Sesuai kelompok yang memang diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju
oleh perusahaan. Survey ini dilakukan untuk meramalkan variabel ekonomi yang
memang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan permintaan
konsumen atau pasar yang dituju. Variabel-variabel ekonomi yang disurvey ini
misalnya variabel yang berhubungan dengan budget rumah tangga yang dikeluarkan
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sasaran dan klasifikasi sasaran dan
jenis kebutuhan dan keperluan dari kelompok responden ini dapat dikategorikan
sebagai berikut:
· Survey tentang budget keperluan rumah
tangga masyarakat eksekutif bisnis dan pemerintahan yang sekiranya berkait
dengan rencana perusahaan. Survey ini diharapkan dapat merekam keseluruhan
anggaran setiap rumah tangga yang disurvey.
· Survey mengenai barang atau jasa yang
diperlukan bagi para pelaku bisnis yang akan memperdagangkan barang atau
jasanya. Mereka ini mungkin pelaku bisnis yang bergerak pada bisnis
distributor, pengecer atau pedagang besar.
· Survey ini dilakukan bagi para rumah
tangga umum mengenai keperluan rumah tangga, produk atau barang apa secara
periodic diperlukan dan frekuensi pemenuhan yang dilakukan untuk masa-masa yang
akan datang, dan lain-lain.
Dari
metode survey berdasar kelompok sasaran ini sebenarnya terkandung maksud dari
surveyor bahwa barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan, berapa frekuensi
pemenuhan kebutuhan dan faktor-faktor apa saja yang pada umumnya yang
mempengaruhi perilaku beli mereka ini. Sehingga secara tidak langsung
perusahaan melihat peluang dan apa saja yang bisa ditarik sebagai kepentingan
bagi perusahaan atas hasil-hasil survey ini untuk memprediksi dan memperkirakan
perilaku pasar atau konsumen perusahaan.
Bila
diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan bagian dari kegiatan riset
pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Dari sini berbagai kemungkinan yang
diperoleh adalah munculnya variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang bisa
dimanfaatkan oleh perusahaan yang hendak atau sudah diproduksi dan dijual
kepada pasar yang dituju yang telah disurvey ini. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa hasil survey ini sebagian atau seluruhnya dapat dipergunakan
untuk memprediksi permintaan konsumennya dari produk yang dibuat dan jual oleh
perusahaan.
2. Teknik Jajak Pendapat (Opinion Pools).
Teknik
jajak pendapat sering dilakukan untuk melengkapi data dari survey. Jajak
pendapat dari para pakar, para eksekutif, dari masyarakat umum, atau dari
konsumen. Jajak pendapat ini lebih bersifat pandangan atau pendapat pribadi
(subjektif) dari respondennya, sebaliknya teknik survey lebih bersifat objektif.
Sebelum
peluncuran produk baru, biasanya diadakan pre test dan jajak pendapat terhadap
responden yang menjadi sampel. Teknik pooling ini melibatkan berbagai media
seperti media TV, telepon, koran, surat, SMS, email, atau internet untuk
menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan tentang berbagai informasi yang
dibutuhkan perusahaan.
Laporan
atau pernyataan resmi dari suatu perusahaan atau pemerintah suatu negara dapat
digunakan sebagai sumber data guna meramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan
datang, sekaligus dapat digunakan untuk membuat strategi bersaing dalam pasar
bebas.
3. Metode
Delphi,
Pada
metode ini sekelompok pakar mengisi
kuesioner, Moderator menyimpulkan hasilnya
dan memformulasikan menjadi
suatu kuesioner baru yang diisi kembali
oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses
pembelajaran (learning process) dari kelompok tanpa adanya tekanan
atau intimidasi individu.
4. Analogi
historis (Historical Analogy),
Merupakan teknik
peramalan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat
disamakan secara Analogi. Misalnya peramalan
untuk pengembangan pasar
televisi multi sistem menggunakan
model permintaan televisi
hitam putih atau televisi berwarna biasa. Analogi historis
cenderung akan menjadi terbaik untuk
penggantian produk di
pasar dan apabila terdapat
hubungan substitusi langsung dari produk dalam pasar itu.
5. Dugaan manajemen ( management estimate )
atau Panel Consensus
Dimana peramalan
semata-mata berdasarkan pertimbangan
manajemen, umumnya oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam
situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari suatu atau sekelompok kecil
orang yang karena pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan.
Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada situasi dimana
tidak ada laternatif
lain dari model
peramalan yang dapat
diterapkan. Bagaimanapun metode ini mempunyai banyak keterbatasan,
sehingga perlu dikombinasikan dengan metode peramalan yang lain.
b. Peramalan kuantitatif
Peramalan
kualitatif dapat diterapkan jika tersedia data masa lalu, informasi dapat
dikuatifikasi (diwujudkan dalam bentuk angka), dan asumsi beberapa aspek pola
masa lalu akan terus berlangsung (assumption of community).
Adapun
jenis peramalan kuantitif meliputi.
1) Time series
Metode
Time Series berhubungan dengan nilai-nilai suatu variabel yang diatur secara
periodesasi sepanjang periode waktu dimana prakiraan permintaan diproyeksikan.
Misalnya mingguan, bulanan, kwartalan, dan tahunan, tergantung keinginan dari
pihak-pihak yang melakukan prakiraan permintaan ini. Metode ini semata-mata
mendasarkan diri pada data dan keadaan masa lampau. Jika keadaan di masa yang
akan datang cukup stabil dalam arti tidak banyak perubahan yang berarti dengan
keadaan masa lampau, metode ini dapat memberikan hasil peramalan yang cukup
akurat.
Dengan
analisis deret waktu dapat ditunjukkan bagaimana permintaan terhadap suatu
produk tertentu bervariasi
terhadap waktu. Sifat
dari perubahan permintaan dari tahun ke tahun dirumuskan untuk
meramalkan penjualan pada masa yang akan datang.
Metoda
peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel
yang akan diperkirakan
dengan variabel waktu,
yang merupakan deret waktu atau “time – series”. Berikut adalah beberapa metode time series
yang dipakai untuk mencari forecast demand(peramalan permintaan) meliputi:
a) Moving average
Ket:
FD
= forecast Demand
D
= demand
N
= jumlah data
t
= bulan ke… (1,2,,,,,t)
b) double moving average
Mt
= moving averages forecast selama t periode
Mt
= moving average forecast dari
FD=
forecast demand
D=demand
actual
n=
jumlah data
p=
peramalan ke (1,2,…,p)
c) exponential smoothing
Pada
metode ini apabila hasil forecast adalah posistif, yang berarti actual
permintaan lebih tinggi disbanding nilai ramalan (A-F > 0). Maka model
exponential smoothing akan secara otomatis meningkatkan ramalan.
Sebaliknya
apabila hasil forecast adalah negative, yang berartinilai permintaan actual
lebih rendah daripada nilai ramalan (A-F < 0), maka model exponential
smoothing akan otomatis menurunkan nilai ramalan sebagai berikut.
Keterangan
FDt
= nilai ramalan untukperiode waktu ke-t
FDt-1=
nilai peramalan untuk satu periode waktu yang lalu. T-1
At-1=
nilai akatual untuk satu periode waktu yang lalu, t-1
a=
smoothing constant (0<a<1)
d) Seasonal
FD=
peramalan permintaan
A=
smoothing Constant ( )<a<1)
It=
nilai indeks musiman.
2) Metode trend least square
Adalah
suatu metode peramalan serangkaian waktu yg sesuai dengan garis tren terhadap
serangkaian titik-titik data masa lalu, kemudian diproyeksikan ke dalam
peramalan masa depan untuk peramalan jangka menengah dan jangka panjang.
Trend
adalah rata-rata perubahan dalam jangka panjang. Jika hal yang diteliti
menunjukkan gejala pertambahan, maka trend yang dimiliki disebut sebagai trend
positif. Jika hal yang diteliti menunjukkan gejala semakin berkurang, maka
trend yang dimiliki disebut sebagai trend negative. Salah satu metode trend
yang digunakan adalah metode least squares.
Persamaan
trend dengan metode least square adalah
Ŷ
= a + bX
Y’
= a + bx
Σx = na + bΣx
Σxy = x + b Σx2
Dimana:
a
& b = konstanta persamaan
n
= Jumlah data
x
= periode waktu
3) Metode causal
Metode kausal
mengasumsikan faktor yang
diperkirakan menunjukkan
adanya hubungan sebab
akibat dengan satu
atau beberapa variabel bebas
(independen). Sebagai contoh, jumlah pendapatan berhubungan dengan
faktor-faktor seperti jumlah penjualan, harga jual, dan tingkat promosi.
Kegunaan dari
metode kausal adalah
untuk menemukan bentuk
hubungan antara
variabel-variabel tersebut dan
menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak bebas
(dependen). Pada model
ini untuk meramalkan
permintaan tidak hanya memperhatikan waktu,
tetapi juga memperhatikan faktor
yang mempengaruhi, antara lain :
a. Harga produk, jika harga produk naik maka
permintaan naik
b. Saluran
distribusi, jika banyak
saluran distribusi maka
permintaan naik.
Metode kausal terdiri atas beberapa metode,
antara lain :
Ø Metode regresi dan korelasi
Metoda regresi
dan korelasi pada
penetapan suatu persamaan
estimasi menggunakan teknik “least squares”. Hubungan yang ada pertama –
tama dianalisis secara statistik.
Ketepatan peramalan dengan
menggunakan metoda ini sangat baik untuk peramalan jangka pendek,
sedangkan untuk peramalan jangka panjang
ternyata ketepatannya kurang
begitu baik.
Ø Metode Ekonometrik
Metoda ini
didasarkan atas peramalan
sistem persamaan regresi
yang diestimasikan secara simultan.
Baik untuk peramalan
jangka pendek maupun peramalan
jangka panjang, ketepatan peramalan dengan metoda ini sangat baik.
Terdapat
empat tahapan yang termasuk di dalam memformulasi forecast model ekonometrika
ini.
1)
Membangun suatu model teori
2)
Mengumpulkan data
3)
Memilih bentuk persamaan fungsi yang diestimasi
4)
Mengestimasi dan menginterpretasi hasil
4) Metode Variasi Musim
Melakukan
prakiraan volume permintaan konsumen di waktu-waktu yang akan datang dapat
didasarkan pada gelombang musiman yang melekat pada kultur budaya atau
kebiasaan dari masyarakat. Tetapi dapat juga karena faktor sifat dan keadaan
alam yang melekat pada iklim atau cuaca. Misalnya produksi musim semi, gugur
dan musim penghujan dan bahkan musim kemarau, produk apa yang sedang atau akan
datang musimnya.
D. Akurasi peramalan
Ukuran
akurasi peramalan secara umum digunakan untuk mengetahui tingkat perbedaan
antara hasil peramalan dengan permintaan yang terjadi untuk melihat kesalahan
peramalan.
Adapun
ukuran yang biasanya digunakan adalah:
Ø Mean Absolute Deviation / MAD (rata-rata absolute mutlak)
Rata-rata
penyimpangan absolut merupakan penjumlahan kesalahan prakiraan tanpa
menghiraukan tanda aljabarnya dibagi dengan banyaknya data yang diamati, yang
dirumuskan sebagai berikut:
Ket:
At
= permintaan actual pada perioda t
Ft
= peramalan permintaan pada perioda t
n=
jumlah periode peramalan yang terlibat.
Ø Mean Square Error /MSE ( rata-rata kuadrat
kesalahan)
MSE
dirumuskan sebagai berikut:
Untuk
Keterangan sama dengan sebelumnya.
Ø Mean Forecast Error/ MFE ( rata-rata
kesalahan peramalan)
Rata-rata
kesalahan kuadrat (MSE, mean square error) memperkuat pengaruh angka-angka
kesalahan besar, tetapi memperkecil angka kesalahan prakiraan yang lebih kecil
dari satu unit. Sanagat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil peramalan
pada perioda tertentu terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Secara
sistematis dapat dirumuskan :
Untuk
Keterangan sama dengan sebelumnya.
Ø Mean Absolute Percentage Error/MAPE (
rata-rata persentase kesalahan absolute)
MAPE
merupakan ukuran kesalahan relative. Rata-rata persentase kesalahan kuadrat
merupakan pengukuran ketelitian dengan cara-cara persentase kesalahan absolute,
(MAPE) menunjukkan rata-rata kesalahan absolut prakiraan dalam bentuk
persentasenya terhadap data aktualnya yang akan memberikan informasi kesalahan
terlalu endah atau terlalu tinggi.
Secara
sistematis dapat dirumuskan :
Verifikasi
dan Pengendalian Peramalan
Langkah
penting setelah peramalan dilakukan adalah verifikasi peramalan sedemikian rupa
sehingga mencerminkan data masa lalu dan sistem penyebab yang mendasari
permintaan tersebut. Sepanjang representasi peramalan tersebut dapat dipercaya,
hasil peramalan dapat terus digunakan. Jika selama proses verifikasi tersebut ditemukan keraguan validitas metode
peramalan yang digunakan, harus dicari metode lainnya yang lebih cocok.
Validitas tersebut harus ditentukan dengan uji statistis yang sesuai.
Setelah
suatu peramalan dibuat, selalu timbul keraguan apakah perlu dibuat suatu metode
peramalan baru . Peramalan harus selalu dibandingkan dengan permintaan aktual
secara teratur. Pada suatu saat harus diambil tindakan revisi peramalan apabila
ditemukan bukti adanya perubahan pola permintaan yang meyakinkan. Selain itu,
penyebab perubahan pola permintaan harus diketahui. Penyesuaian metode
peramalan dilakukan segera setelah perubahan pola permintaan diketahui.
Terdapat banyak perkakas yang dapat digunakan untuk memverifikasi peramalan dan
mendeteksi perubahan sistem penyebab yang melatarbelakangi perubahan pola
permintaan. Bentuk yang paling sederhana adalah peta kendali peramalan, mirip
dengan peta kendali kualitas. Peta kendali ini dapat dibuat dengan ketersediaan
data yang minim.
Peta
Moving Range
Peta
Moving Range dirancang untuk membandingkan nilai permintaan aktual dengan nilai
peramalan. Data permintaan aktual dilihat dan dibandingkan dengan nilai
peramalan pada perioda yang sama. Peta tersebut dikembangkan ke perioda yang
akan datang sehingga data peramalan dapat dibadingkan dengan permintaan aktual.
Selama perioda dasar (perioda pada saat menghitung peramalan), Peta Moving
Range digunakan untuk melakukan verifikasi teknik dan parameter peramalan.
Setelah metode peramalan ditentukan, peta
Moving Range digunakan intuk pengujian kestabilan sistem penyebab yang
mempengaruhi permintaan. Moving Range
dapat didefinisikan sebagai :
Garis
tengah peta Moving Range adalah pada
titik nol. Upper control level (batas
kendali
atas) dan Lower control level (batas kendali bawah) pada peta Moving Range
adalah
:
Sementara
itu variabel yang akan diplot ke dalam
peta Moving Range :
Sekurang-kurangnya
harus ada 10 dan lebih disukai 20 data untuk membuat peta Moving Range. Batas ini ditetapkan sedemikian
sehingga diharapkan hanya ada tiga dari 1000 titik yang berada di luar batas
kendali, jika sistem penyebab yang melatarbelakanginya
tetap sama. Jika ditemukan satu titik yang berada di luar batas kendali pada
saat peramalan diverifikasi, harus ditentukan apakah data harus diabaikan atau
peramalan baru harus dicari. Jika ditemukan sebuah titik berada di luar batas
kendali harus diselidiki penyebabnya. Temuan itu mungkin membutuhkan
penyelidikan yang ekstensif.
Jika semua titik berada di dalam
batas kendali, diasumsikan peramalan permintaan yang dihasilkan telah cukup
baik. Jika terdapat titik yang berada di luar batas kendali berarti peramalan
yang didapat kurang baik dan harus direvisi. Peta kendali dapat digunakan untuk
mengetahui apakah terjadi perubahan dalam sistem penyebab yang melatarbelakangi
permintaan sehingga dapat ditentukan persamaan peramalan baru yang lebih cocok
atas sistem penyebab yang terjadi pada saat ini.
Uji
Kondisi Di Luar Kendali
Uji
yang paling konklusif bagi kondisi di luar kendali adalah adanya titik di luar
batas kendali. Selain itu, terdapat pula uji lainnya dengan tingkat kemungkinan
yang sama. Teknik yang digunakan berikut ini dirancang agar dapat digunakan dengan
jumlah data yang seminimal mungkin. Uji ini dilakukan dengan cara membagi peta
kendali ke dalam enam bagian dengan selang yang sama. Daerah A adalah daerah di
luar +- 2/3 (2.66 MR) = 1.77 MR (di atas +1.77 MR dan di bawah - 1.77 MR). Daerah B adalah daerah di
luar +- 1/3 (2.66 MR) = +-0.89 MR (di atas +0.89 MR dan di
bawah - 0.89 MR). Daerah C adalah daerah
di atas atau di bawah garis tengah. Uji kondisi di luar kendali adalah:
1. Dari tiga titik berurutan, apakah ada dua
atau lebih titik yang berada di daerah A?
2. Dari lima titik yang berurutan, apakah ada
empat atau lebih titik yang berada di daerah B?
3. Apakah ada delapan titik berturut-turut yang
berada di salah satu sisi (di atas atau di bawah garis tengah).
Gambaran
daerah-daerah A, B, dan C ditunjukkan pada gambar. Kondisi apabila ketiga
kriteria di atas terpenuhi diperlakukan sama dengan kondisi titik berada di
luar batas kendali.
D.
Teknik Dan Strategi Pemasaran
Setelah
memahami perencanaan usaha, langkah selanjutnya adalah mempelajari dan melatih
bagaimana barang dan jasa yang dihasilkan itu didistribusikan atau dipasarkan.
Sesuai dengan definisi pemasaran yaitu kegiatan menefiti kebutuhan dan
keinginan konsumen (probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen (product), menentukan fingkat harga (price),
mempromosikannya au agar produk dikenal konsumen (promotion), dan
mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place), maka tujuan pemasaran
adalah bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan
dibeh oleh konsumen (J. Supranto, 1993). Ini berarti, perhatian kita dalam
pemasaran haruslah diawali dengan riset pemasaran yaitu untuk meneliti
kebutuhan dan keinginan konsumen. Sesuai dengan tujuan pemasaran, maka inti pemasaran
adalah penciptaan nilai yang lebih finggi bagi konsumen daripada nilai yang
diciptakan oleh pihak pesaing. Strategi usaha yang cocok dengan konsep tersebut
adalah memproduksi barang dan jasa apa yang bisa dijual dan bukan menjual
barang dan jasa apa yang bisa diproduksi. Strategi pertama sangat tepat dan
sesuai dengan inti pemasaran, sedangkan strategi kedua tidak tepat karena tidak
memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Prinsip dasar pemasaran yaitu
menciptakan nilai bagi langganan (customer value), keunggulan bersaing
(competitive advantages), dan fokus pemasaran. Tujuan pemasaran bukan
mendapatkan langganan (get customer), akan tetapi memperbaiki situasi bersaing
(improve competitive situation). Dalam konteks ini, seorang wirausaha harus
mampu memproduksi barang dan jasa dengan mutu yang lebih baik, harga yang lebih
murah, dan penyerahan yang lebih cepat daripada pesaing.
1.PERENCANAAN
PEMASARAN
Pembahasan
tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan, atau
acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa
langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru:
Langkah
1: Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan
penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada
kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan
dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang
membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset pasar dimaksudkan untuk
menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju.
Langkah
2: Memilih Pasar Sasaran Khusus (Special Target Market)
Setelah
mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih pasar
sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
(1)
Pasar individual (individual market).
(2)
Pasar khusus (niche market).
(3)
Segmentasi pasar (market segmentation).
Dari
tiga altematif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru
lebih tepat bila memilih pasar khusus (niche market) dan pasar individual
(individual market). Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik
memilih segmen pasar (segmentation market).
Langkah
3: Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Penerapan
strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar
yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat
tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan
persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang
bersaing:
(1)Berorientasi
pada pelanggan (customer orientation).
(2)Kualitas
(quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif,
efisien, dan tepat.
(3)Kenyamanan
(convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan,
dan kenikmatan.
(4)Inovasi
(innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa,
maupun proses.
(5)Kecepatan
(speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan
dalam bentuk:
(a)Kecepatan
untuk menempatkan produk baru di pasar.
(b)Memperpendek
waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan (customer response
time).
(6)Pelayanan
dan kepuasan pelanggan.
Langkah
4: Pemilihan Strategi Pemasaran
Strategi
pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan
penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi
pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa
indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu
probe, product, price, place, promotian.
2.BAURAN
PEMASARAN (MARKETING MIX)
Penelitian
dan Pengembangan Pasar (Probe)
Seperti
telah dikemukakan bahwa langkah pertama dalam kegiatan pemasaran adalah meneliti
kebutuhan dan keinginan konsumen. Berapa jumlahnya, bagaimana daya belinya, di
mana tempat konsumennya, dan berapa permintaannya. Semua ini merupakan
informasi penting bagi pemasaran produk baru. Menurut Peggy Lambing dan Charles
L. Kuehl (2000: 153), keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada
perbedaan (diferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal:
(1)Kualitas
yang lebih baik.
(2)Harga
yang lebih murah dan bisa ditawar.
(3)Lokasi
yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat.
(4)Seleksi
barang dan jasa yang lebih menarik.
(5)Pelayanan
yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.
(6)Kecepatan,
baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang.
Oleh
sebab itu, menurut Zimmerer (1996: 117), bagi usaha baru. sangatlah cocok untuk
menerapkan strategi market driven. Strategi ini dibangun berdasarkan enam
pondasi:
(1)Orientasi
konsumen.
(2)Kualitas.
(3)Kenyamanan
dan kesenangan.
(4)Inovasi.
(5)Kecepatan.
(6)Pelayanan
dan kepuasan pelanggan.
Berorientasi
pada Konsumen
Usaha
baru yang berhasil pada umumnya memusatkan perhatian pada pengembangan sikap
yang berorientasi kepada kepuasan stakeholder (stakeholder satisfaction). Dalam
pemasaran, orientasi itu tentunya kepada kepuasan pelanggan dengan
prinsip-prinsip pokok sebagai berikut:
(1)Bila
ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat mungkin kekurangan tersebut.
(2)Doronglah
pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan.
(3)Mintalah
umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya perbaikan pelayanan yang harus diberikan
kepada pelanggan.
(4)Buatlah
komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.
(5)Izinkan
manajer untuk menunggu.pelanggan temporer.
(6)Hati-hati
dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan dengan pelanggan.
(7)Kembangkan
pelayanan bagi karyawan, sehingga komunikasi betul-betul mengarah pada
pelanggan.
(8)Berikan
insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan pelayanan istimewa kepada pelanggan.
Kualitas
Agar
berhasil dalam persaingan global, sangatlah penting bagi perusahaan untuk
memperhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayanan. Akhir-akhir ini,
perbaikan kualitas telah dijadikan tujuan strategi beberapa perusahaan di
dunia, yang kemudian secara. integral dijadikan bagian dari budaya perusahaan.
Perbaikan kualitas tersebut terangkum dalam Total Quality Management (TQM).
Secara
filosofis, Total Quality Management (TQM), nilai-nilai dan kerja keras tidak
hanya ditujukan untuk mempertahankan kualitas barang dan jasa tetapi juga untuk
mempertahankan kualitas usaha dan pelayanan kepada pelanggan. Kunci utama dalam
mengembangkan TQM justru. terletak pada perhatian khusus kepada pelanggan.
Artinya,’ kualitas harus mencerminkan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Bagaimana
pelanggan menginterpretasikan kualitas? Berdasarkan hasil survei di Amerika
Serikat, menurut Zimmerer (1996) ada lima macam komponen kualitas yang secara
berurutan perlu diperhatikan, yaitu:
(1)Ketepatan
(reliability), yaitu rata-rata kelalaian/pengabaian.
(2)Daya
tahan (durability), yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat dipakai/
bertahan.
(3)Mudah
digunakan (easy of use), yaitu barang dan jasa tersebut memberikan kemudahan
untuk digunakan.
(4)Nama
merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted brand name).
(5)Harga
yang relatif rendah (low price).
Barang
dan jasa yang cepat, tepat, hemat, sehat, kuat, dan terkenal merupakan
prasyarat bagi perusahaan dalam mempertahankan kualitas. Barang dan jasa harus
cepat dan tepat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu,
barang dan jasa itu harus tahan lama atau tidak mudah rusak dan mudah digunakan
oleh siapa pun dan kapan pun. Komponen lain dari kualitas yang tidak kalah
pentingnya adalah harga yang murah dan merek yang terkenal. Merek yang terkenal
dan harga yang terjangkau sangat menarik dan merangsang konsumen sekaligus
mencerminkan kualitas yang dikehendaki konsumen.
Sedangkan
di bidang jasa pelayanan, konsumen ingin melihat jasa perusahaan yang
mencerminkan beberapa karakteristik sebagai berikut:
(1)jelas/nyata
(tangibles), yaitu jelas ada fasilitas, ada peralatan dan ada orang yang
melayaninya.
(2)Ketepatan
(reliability), yaitu memenuhi apa yang dikatakan itu sesuai dengan apa yang
dilakukan atau tepat janji dan tepat pelayanan.
(3)Ketanggapan
(responsiveness), yaitu tanggap terhadap keinginan pelanggan.
(4)Terjamin
dan penuh empati (assurance and empathy), yaitu menimbulkan sikap yang
menyenangkan. Dengan kata lain, pelayanan itu harus cepat, tepat, hemat, sehat,
dan nikmat. Artinya, ada garansi yang menimbulkan rasa aman dan senang.
Pedoman
penting untuk mencapai sasaran kualitas seperti di atas dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
(1)Bangun
kualitas ke dalam proses.
(2)Kembangkan
tim kerja dan sebar luaskan sampai departemen.
(3)Mantapkan
ikatan dengan pemasok secara khusus.
(4)Latihlah
manajer dan karyawan agar mereka partisipasi dalam program peningkatan
kualitas.
(5)Berdayakan
karyawan pada setiap tingkatan organisasi, berikan wewenang dan tanggung jawab
dalam membuat keputusan untuk menentukan kualitas.
(6)Mantapkan
komitmen manajer terhadap kualitas.
(7)Berikan
insentif kepada orang yangbekerja berkualitas.
(8)Kembangkan
strategi perusahaan dalam perbaikan kualitas.
Kenyamanan
Untuk
mengetahui kenyamanan, dilakukan dengan cara meminta informasi kepada
pelanggan, misalnya kesenangan apa yang mereka inginkan dan mereka harapkan
dari pelayanan yang disajikan perusahaan? Untuk memberikan pelayanan yang
menyenangkan harus diperhatikan hal-hal berikut:
(1)Lokasi
usaha harus dekat dengan pelanggan.
(2)Berikan
kemudahan-kemudahan kepada pelanggan.
(3)Tentukan
jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan. Apakah perusahaan buka seminggu
penuh atau semalam suntuk.
(4)Tetapkan
apakah barang perlu diantar atau tidak.
(5)Berikan
kemudahan untuk menggunakan cara kredit.
(6)Latihlah
karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat, tepat, hemat, dan sopan.
Inovasi
Inovasi
merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat cepat
dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi yang terus-menerus. Inovasi yang
terus-menerus merupakan suatu kekuatan bagi wirausaha dalam. meraih sukses
usahanya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim. dan terkenal ialah dalam bentuk
produk baru, perbedaan teknik/cara, dan pendekatan baru dalam
memperkenalkannya.
Kecepatan
Kecepatan
merupakan kekuatan dalam persaingan. Dengan kecepatan berati mengurangi biaya,
meningkatkan kualitas, dan memenuhi permintaan pasar. Secara filosopi,
kecepatan disebut Time Compression Management (TCM), yang memiliki dua aspek,
yaitu: (1) Mempercepat produk baru ke pasar, dan (2) Memperpendek waktu dalam
merespons permintaan pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam
mendistribusikan atau menyampaikannya.
Agar
perusahaan yang mementingkan TQM dapat bersaing, hendaknya melakukan hal-hal
sebagai berikut:
(1)Perbaharui
keseluruhan proses sehingga menjadi lebih cepat.
(2)Ciptakan
fungsi silang dari tim kerja, berikan wewenang untuk memecahkan persoalan. Tim
kerja yang yang dimaksud adalah insinyur, pekerja yang dipabrik penjual, ahli
kualitas, dan bahkan pelanggan.
(3)Arahkan
tujuan secara agresif untuk mengurangi waktu dan memperpendek jadwal. Melalui
TQM diharapkan dapat mengurangi siklus waktu, misalnya yang seharusnya beberapa
minggu menjadi beberapa hari atau jam saja, seharusnya sebulan hanya beberapa
minggu saja, dan seterusnya.
(4)Tanamkan
budaya cepat. Pelayanan harus cepat namun tepat, hemat, dan sopan.
(5)Gunakan
teknologi yang dapat mempercepat proses.
Pelayanan
dan Kepuasan Pelanggan
Wirausaha
mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk mempertahankan pelanggan dan
menarik pelanggan baru adalah dengan menyajikan pelayanan yang lebih baik yang
tidak tertandingi oleh pesaing lain. Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan
pelanggan dapat dilakukan sebagai berikut:
(1)Dengarkan
dan perhatikan pelanggan.
(2)Tetapkan
pelayanan yang terbaik.
(3)Tetapkan
ukuran dan kinerja standar.
(4)Berikan
perlindungan hak-hak karyawan.
(5)Latih
karyawan cara memberikan pelayanan yang istimewa.
(6)Gunakan
teknologi yang memberikan pelayanan terbaik.