Background

KURVA INDIFERENS

PENDEKATAN KURVA INDIVERENS
            Pendekatan kurva indiverens (ordinal utility) menggunakan pengukuran ordinal dalam menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi permintaan. Tingkat-tingkat utilitas yang ditetapkan dalam menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi permintaan. Tingkat-tingkat utilitas yg ditetapkan pada beberapa kelompok menunjukkan peringkat dari barang-barang tersebut.  Sekelompok barang terdiri dari sejumlah barang dengan kuantitas tertentu. Misalnya sebuah rumah , dua mobil, atau 3 sepeda motor.
ASUMSI-ASUMSI PENDEKATAN KURVA INDIVERENS
Asumsi-aasumsi tersebut adalah :
Konsumen mendapatkan kepuasan atau utilitas lewat barang-barang yg dikonsumsinya.
            U = U(barang X, barang Y, barang Z….)
Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala anggaran yg ada.
Konsumen mempunyai suatu skala preferensi.
Marginal Rate of Substitution (MRS) akan menurun setelah melampaui suatu tingkat utilitas tertentu. MRS adalah jumlah barang Y yang bisa diganti oleh satu unit barang X, pada tingkat kepuasan yg sama

SKALA ATAU FUNGSI PREFERENSI
            Fungsi preferensi adl suatu  sistem atau serangkaian kaidah dalam menentukan pilihan. Setiap individu dianggap memiliki fungsi preferensi dg ciri-ciri sbb:
Untuk setiap 2 kelompok barang , A dan B misalnya, konsumen dpt membuat peringkat sbb : A lebih disukai dari pada B; B lebih disukai dari pada A; maka A indiverens terhadap B
Peringkat tsb bersifat transitif, yaitu jika A lebih disukai dari pada B, dan B lebih disukai dari pada C, maka A lebih disukai dari pada C.
Konsumen selalu ingin mengkonsumsi jumlah barang yg lebih banyak, karena konsumen tidak pernah “terpuaskan” 

KURVA INDIVERENS MENCERMINKAN PREFERENSI KONSUMEN
            Kurva indiferens adl kurva yg mrnunjukkan kombinasi konsumsi (atau pembelian) barang-barang yg menghasilkan tingkat kepuasan yg sama. Artinya konsumen tdk akan lebih suka (prefer) kepada suatu titik dibanding titik-titik lain yg terletak pada kurva tsb. Kumpulan kurva indiferens disebut indifferens Maps dari setiap konsumen.
            Untuk lebih jelasnya perhatikan skedul indifferens dan kurva indiferens. Tampak bahwa jika kuantitas suatu barang turun, maka kuantitas untuk barang lain naik agar konsumen dapat “mempertahankan” tingkat kepuasan yg sama.

Marginal  Rate  Substitution
Kelompok barang
Tongseng (piring)
Sate
(tusuk)
A
B
C
D
E
1
2
3
4
5
20
15
11
8
6


KURVA INDIFFERENS


CIRI-CIRI KURVA INDIFFERENS
Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin), semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Kurva indifferens tidak terpotong satu sama lain
Kurva indifferens berslope negatif
Kurva indiferens cembung ke arah origin.

HUBUNGAN ANTARA MRS DENGAN SLOPE KURVA INDIFERENS
            Besarnya MRS sama dengan nilai negatif dari slope kurva indiferens. Karena slope kurve indiferens selalu negatif , maka  MRS akan selalu positif.
MRS = - slope = (−𝑌)/(⧊𝑋)=𝑑𝑦^ /𝑑𝑥
Contoh : Semua kelompok barang yg disajikan pada contoh di muka menunjukkan tingkat kepuasan yg sama. Oleh karena itu dapat mengghitung MRS dari tongseng utk sate dengan cara menghitung berapa banyak sate yg akan dikorbankan utk setiap satu piring tambahan tongseng (lihat tabel ) . MRS sama dg 5 tusuk sate antara titik A dan B, karena konsumen bersedia mengorbankan  5 tusuk sate (20 – 15) untuk setiap tambahan 1 piring tongseng.
MRS turun menjadi 4 tusuk sate antara titik B dan C . Konsumen tersebut hanya bersedia utk mengorbankan 4 tusuk sate (15 – 11) utk setiap tambahan 1 piring tongseng. MRS terus turun menjadi 3 (antara titik C dan D) dan menjadi 1 (antara titik D dan E ) jika perubahan jumlah tusuk sate semakin kecil.


Categories: Share

Leave a Reply