Geomorfologi berasal dari bahasa yunani kuno, terdiri dari tiga akar kata, yaitu Ge(o) = bumi, morphe = bentuk dan logos = ilmu, sehingga kata geomorfologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi. Berasal dari bahasa yang sama, kata geologi memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang proses terbentuknya bumi secara keseluruhan.
Definisi ; Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi serta proses - proses yang berlangsung terhadap permukaan bumi sejak bumi terbentuk sampai sekarang.
Berdasarkan pengertian dan definisi geomorfologi, maka bidang ilmu geomorfologi merupakan bagian dari geologi yang mempelajari bumi dengan pendekatan bentuk rupa bumi dan arsitektur rupa bumi. Tujuan mempelajari geomorfologi di lingkungan geologi selaras dengan motto Hutton , yaitu THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST (sekarang adalah kunci masa lalu). Pemahaman kata sekarang (the present) adalah pemahaman terhadap bentuk rupa bumi yang dapat dijadikan cerminan proses yang berlangsung di masa lalu.
Faedah yang diharapkan dengan mempelajari geomorfologi yaitu membantu menelusuri proses - proses yang berlangsung pada bumi sejak terbentuknya bumi sampai sekarang dengan pendekatan bentuk rupa bumi yang tampak sekarang, sehingga pada penelitian geologi dapat dilakukan dengan cepat dan murah.
Faedah yang diharapkan dengan mempelajari geomorfologi yaitu membantu menelusuri proses - proses yang berlangsung pada bumi sejak terbentuknya bumi sampai sekarang dengan pendekatan bentuk rupa bumi yang tampak sekarang, sehingga pada penelitian geologi dapat dilakukan dengan cepat dan murah.
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumimenggunakan kaidah
atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya
termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer.
Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi
melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika
yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan
bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara
vertikal maupun horisontal.
Dalam
skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk
menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan
pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi
geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).
Di
Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan tinggi negeri yang ada. Biasaya geofisika masuk ke
dalamfakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA), karena memerlukan dasar-dasar ilmu fisika yang kuat, atau ada juga yang
memasukkannya ke dalam bagian dari Geologi. Saat ini, baik
geofisika maupun geologi hampir menjadi suatu kesatuan yang tak terpisahkan Ilmu bumi.
Bidang
kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat dan oseanografi(laut).
Beberapa
contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari gempabumi, ilmu
tentang gunungapi (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang mempelajari dinamika pergerakan
lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang digunakan dalam pencarian
hidrokarbon.
Metode-metode geofisika
Secara
umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan
aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh
bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur
respons yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya
radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan
listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktivitas bumi. Medan
buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah,
pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.
Secara
praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika tampak seperti tabel di
bawah ini:
Geodesi menurut pandangan awam adalah cabang ilmu geosains yang mempelajari tentang pemetaan
bumi.
Geodesi adalah salah satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan bumi.
Geodesi
berasal dari bahasa Yunani, Geo (γη) = bumi dan daisia / daiein (δαιω) =
membagi, kata geodaisia atau geodeien berarti membagi bumi. Sebenarnya istilah “Geometri” sudah cukup untuk menyebutkan ilmu tentang pengukuran bumi,
dimana geometri berasal dari bahasa Yunani, γεωμετρία = geo = bumi dan metria =
pengukuran. Secara harafiah berarti pengukuran tentang bumi. Namun istilah
geometri (lebih tepatnya ilmu spasial atau keruangan) yang merupakan dasar untuk mempelajari ilmu geodesi telah
lazim disebutkan sebagai cabang ilmu matematika.
Menurut Helmert dan Torge (1880), Geodesi adalah Ilmu tentang
pengukuran dan pemetaan permukaan bumi yang juga mencakup permukaan dasar laut.
Menurut IAG (International Association Of Geodesy, 1979),
Geodesi adalah Disiplin ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dan
perepresentasian dari Bumi dan benda-benda langit lainnya, termasuk medan gaya
beratnya masing-masing, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan waktu.
Pada laporan Dewan Riset Nasional Amerika Serikat, definisi
Geodesi dapat dibaca sebagai berikut: a branch of applied mathematics that determines by observations
and measurements the exact position of points and the figures and areas of
large portions of the earth's surface,the shape and size of the earth, and the
variations of terrestrial gravity.
Dalam bahasa yang berbeda, geodesi adalah cabang dari ilmu
matematika terapan, yang dilakukan dengan cara melakukan pengukuran dan pengamatan
untuk menentukan:
·
Ukuran dan luas dari
sebagian besar muka bumi
·
Bentuk dan ukuran bumi
serta variasi gaya berat bumi
Definisi ini mempunyai dua aspek, yakni:
·
Aspek ilmiah (aspek
penentuan bentuk), berkaitan dengan aspek geometri dan fisik bumi serta variasi
medan gaya berat bumi.
·
Aspek terapan (aspek
penentuan posisi), berhubungan dengan pengukuran dan pengamatan titik-titik
teliti atau luas dari suatu bagian besar bumi. Aspek terapan ini yang kemudian
dikenal dengan sebutan survei dan pemetaan atau teknik geodesi.
Kini teknik geodesi tidak
lagi hanya berhubungan dengan survei dan pemetaan. Perkembangan teknologi
komputer dijital telah memperluas ruang lingkup keilmuan dan keahlian teknik
geodesi. Peta telah dikelola sebagai informasi geografis berkomputer. Itu
sebabnya dunia internasional telah mengadopsi terminologi baru: Geomatika atau Geoinformatika.
GEOSFER
Fenomena-fenomena
geosfer adalah kejadian-kejadian alam yang menyangkut litosfer, atmosfer,
biosfer, antroposfer, serta hidrosfer.
a. Atmosfer
Atmosfer
adalah lapisan yang melingkupi sebuah planet dari permukaan planet tersebut
sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km
diatas permukaan tanah sampai dengan 560 km diatas permukaan bumi. Atmosfer
melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari
matahari dan mengurangi suhu ekstrim diantara siang dan malam. Atmosfer terdiri
atas nitrogen (78,17%) dan oksigen (20,97%) dengan sedikit argon (0,9%) ,
karbon dioksida (0,0357%), uap air, dan gas lainnya.
Bagian-bagian
dari atmosfer yakni
- Troposfer
Dalam
lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh
benda-benda langit lain. Dibandingkan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini
adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 cm dari permukaan tanah). Dalam
lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin,
tekanan ,dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung.
- Stratosfer
Pada
lapisan ini angina yang sangat kencang terjadi. Disini juga tempat terbangnya
pesawat. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi
semakin bertambah semakin naik karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi
ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultraviolet.
- Mesosfer
Kurang
leibh 20 mil/40 km diatas permukaan bumi terdapat lepisan transisi menuju
lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian
bertambah sampai menjadi sekitar -143°C di dekat bagian atas dari lapisan ini,
yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan
terjadinya awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es.
- Termosfer
Di
lapisan ini dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya erat satelit,
lapisan ini berguna untuk memancarkan gelombang radio jarak jauh.
- Eksosfer
Bagian
terluar dari atmosfer. Tempat adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan
oleh partikel debu meteoritic. Cahaya matahari yang dipantulkan juga disebut
cahaya Zodiakal.
b. Litosfer
Litosfer
adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani.
Lithos yang berarti berbatu dan sphere yang berarti padat. Secara harfiah
lithosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau yang biasa disebut dengan
kulit bumi. Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi
yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang
oleh astenosfer yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih
dalam dari mantel bumi. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam
hal responnya terhadap tegangan. Litosfer tetap pada dalam jangka waktu
geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan,
sedangkan astenosfer berubah seperti cairan kental. Litosfer terpecah menjadi
beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat
konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Terdapat
2 tipe litosfer
- L.
benua
→ berhubungan
dengan kerak benua
- L.
samudera
→ berhubungan
dengan kerak samudera
Litosfer
samudera memiliki ketebalan 50-100 km , sementara litosfer benua memiliki
kedalaman 40-200 km.
- Hidrosfer
Hidrosfer
adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata
hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan
bumi meliputi danau, sungai, laut, salju, air tanah, dan uap air yang terdapat
di lapisan udara.
- Biosfer (flora
dan fauna)
Biosfer
adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas
menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan
seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan
unsur litosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi. Bumi hingga sekarang adalah
satu-satunya tempat yang diketahui untuk mendukung kehidupan di bumi.
- Antroposfer
Antroposfer
adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara sfera-sfera. Karena
kajian geografi merupakan tema sentral, maka kajian geografis sering disebut
antroposentris.