Background

MATERI PENDALAMAN MATERI SKL : 1, 2, 3 DAN 4 SMA TAHUN 2014-2015

SKL 1Mendeskripsikan hakikat, objek, ruang lingkup, prinsip, konsep, aspek dan pendekatan geografi.




1. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, wilayah pantai Barat Sumatera sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik dan dilihat dari struktur geologinya wilayah tersebut berada di zona tumbukan lempeng.
Prinsip geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ....
A. prinsip persebaran
B. prinsip distribusi
C. prinsip interelasi
D. prinsip deskripsi
E. prinsip korologi
 Pembahasan: Prinsip geografi:
a. Prinsip persebaran, artinya gejala, fenomena geosfer di ruang muka bumi persebarannya sangat bervariasi. Contohnya tidak semua wilayah di Jawa Barat rawan longsor.
b. Prinsip interrelasi, artinya bahwa antara komponen atau aspek-aspek lingkungan geografi senantiasa ada hubungan timbal balik atau saling keterkaitan satu sama lain. Misalnya, daerah rawan gempa sangat berkaitan dengan struktur geologi wilayah­ nya.
c. Prinsip deskripsi, merupakan cara pemaparan hasil pengkajian studi geografi. Penjelasan tersebut dapat berupa uraian, peta, chart, tabel, grafik, citra, ataupun media lainnya. Misalnya, melalui peta dapat dilihat persebaran daerah rawan gempa Sumatra Barat.
d. Prinsip korologi, merupakan gabungan ketiga prinsip di atas. Dalam prinsip ini gejala dan permasalahan geografi dianalisis persebarannya, interaksi dan interrelasinya dari berbagai aspek. Pada soal hanya mengungkapkan Pantai Barat Sumatra rawan gempa akibat posisinya di zona tumbukan lempeng. Jadi, prinsip yang digunakan adalah prinsip interrelasi. Jawaban: C

2. Pak Seno pengusaha dari Jakarta memiliki lahan 2 ha di kawasan Puncak yang dijadikan sebagai tempat peristirahatan. Sedangkan Pak Dadang memiiiki lahan 1 ha di samping tanah Pak Seno yang ditanami dengan palawija untuk memenuhi kebutuhan hari-hari.
Konsep geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ....
A. konsep pola
B. konsep morfologi
C. konsep keterjangkauan
D. konsep nilai kegunaan
E. konsep aglomerasi
Pembahasan: Konsep geografi
a. Konsep Pola. Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan pola persebaran.
b. Konsep morfologi. Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Contohnya pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.
 c. Konsep keterjangkauan. Interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan menggunakan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki.
d. Konsep nilai kegunaan. Manfaat suatu wilayah atau daerah mempunyai nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya.
e. Konsep aglomerasi. Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah. Pada soal hanya disebutkan perbedaan penggunaan lahan antara dua orang yang berbeda di daerah yang sama. Hal itu menunjukkan perbedaan dalam hal nilai kegunaan.Jawaban: D

3. Banjir yang sering terjadi di sekitar pemukiman penduduk di daerah perkotaan akibat semakin dangkal dasar sungai. Pendangkalan sungai terjadi akibat adanya penduduk yang membuang sampah ke sungai.
Pendekatan geografi untuk mengkaji hal tersebut adalah ....
A. pendekatan keruangan
B. pendekatan ekologi
C. pendekatan korologi
D. pendekatan kewilayahan
E. pendekatan kompleks wilayah
Pembahasan: Pendekatan geografi
a. Pendekatan keruangan, menganalisis gejala geo­ grafis berdasarkan penyebarannya dalam ruang. Analisisnya meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya.
b. Pendekatan ekologi (lingkungan), menekankan hubungan antarmakhluk hidup dan komponen lingkungan hidup lainnya.

c. Pendekatan kewilayahan (regional), mencoba membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memerhatikan aspek­aspek keruangan dan lingkungan dari masing­masing wilayah secara komprehensif. Hubungan banjir dengan pembuangan sampah oleh penduduk dipelajari dengan pendekatan ekologi. Jawaban: B
Pembahasan UN Geografi SKL 2 
Menganalisis sejarah pembentukan  Bumi, Tatasurya, dan Jagadraya. 

1. Benua-benua yang ada di permukaan Bumi sampai sekarang masih terus bergerak. Hal itu dibuktikan dengan....
A. pematang tengah samudera semakin melebar
B. kawasan Kutub semakin melebar
C. pergeseran magma yang keluar dari gunung api
D. adanya gerakan tanah dengan ekshalasi magma
E. dasar samudera semakin dekat ke permukaan
Pembahasan: Pergerakan Lempeng Bukti­bukti bahwa benua bergerak di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Samudra Atlantik menjadi semakin luas karena benua Amerika masih terus bergerak ke arah barat.
b. Aktivitas seismik yang luar biasa di sepajang Patahan St. Andreas.
c. Makin melebarnya celah yang terdapat di alur­alur dalam samudra. Jawaban: A
2. Proses pembentukan Tatasurya menurut teori Kabut Kant-Laplace adalah ....
A. terjadinya ledakan yang hebat suatu massa yang besar dan bertenaga tinggi
B. adanya perputaran kabut bola yang panas dan lambat makin lama semakin cepat
C. sebuah kabut dengan inti yang dingin berputar secara cepat dan membeku
D. terjadi gaya tarik menarik antar inti sehingga sebagian terlepas dari inti tersebut
E. adanya gravitasi dari bintang yang meledak di sekeliling Matahari dan membeku
Pembahasan: Menurut teori Kabut, tata surya berasal dari bola gas yang berputar sangat cepat. Perputaran yang cepat, menyebabkan terlepasnya bagian­bagian dari bola gas tersebut. Bagian­bagian tersebut akhirnya mendingin dan membentuk planet­planet, sedangkan bola gas asal dinamakan matahari. Jawaban: B
3. Elemen yang sama dalam geografi menurut para ahli adalah sebagai berikut, kecuali….
A. bumi sebagai tempat tinggal
B. hubungan manusia dengan lingkungan
C. dimensi ruang dan dimensi historis
D. pendekatan spasial, ekologi, dan regional
E. makna wilayah bagi manusia
Pembahasan: Elemen yang sama dalam geografi menurut para ahli dengan pokok ruang lingkup geografi adalah:
- bumi sebagai tempat tinggal, persebaran, dan keterkaitan penduduk di muka bumi dengan sejumlah aspek keruangan serta bagaimana manusia memanfaatkannya
- hubungan manusia dengan lingkungan (inter-aksi) yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman wilayah
- dimensi ruang dan dimensi historis
- pendekatan spasial, ekologi, dan regional
Sedangkan makna wilayah bagi manusia bukanlah elemen penting dalam geografi, namun sebagai faktor pendukung. Jawaban: E
4. Indonesia merupakan hasil pertemuan dari tiga lempeng besar, yaitu….
A. lempeng Samudera Hindia-Australia, Pasifik, dan Asia Tenggara
B.  lempeng Pasifik, Asia Selatan, dan Lempeng Samudera Hindia-Australia
C.  lempeng Pasifik, Papua, dan Australia
D.  lempeng China, Pasifik, dan Australia
E.  lempeng Sulawesi, Jawa, dan Pasifik
Pembahasan: Indonesia merupakan hasil pertemuan dari tiga lempeng besar yaitu Lempeng Samudera Hindia-Australia, Pasifik, dan Asia Tenggara.
Jawaban: A

SKL 3
Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia.


1. Ciri bentang alam muka bumi pada lereng per-bukitan sebagai akibat proses debris avalance (luncuran batu-batuan) ditunjukkan oleh kenam-pakan ….
A. dataran fluvial
B. kipas aluvial
C. erosi tebing
D. longsor lahan
E. dataran nyaris
Pembahasan: Ciri bentang alam muka bumi pada lereng perbukitan sebagai akibat proses debris avalance (luncuran batu-batuan) ditunjukkan oleh kenam-pakan longsor lahan (tanah longsor).
Jawaban: D
2. Proses pembentukan embun selalu terjadi pada malam dan pagi hari, ada kaitannya dengan kondisi cuaca dan iklim, yaitu…
A. belum ada sinar matahari
B. udara jenuh terlampaui
C. tekanan udara rendah
D. kecepatan angina rendah
E. belum ada angin berembus
Pembahasan: Proses pembentukan embun selalu terjadi pada malam dan pagi hari, karena terkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim yaitu ada tidaknya sinar matahari yang dapat mengakibatkan air ataupun titik-titik air menguap. Jawaban: B
3. Tanah luas yang ditumbuhi tumbuh-tumbuhan rumput dan dikelilingi oleh tumbuh-tumbuhan keras (perdu) disebut…
A. gurun
B. sabana
C. stepa
D. hutan
E. tundra
Pembahasan: Persebaran flora di dunia meliputi:
- Gurun adalah padang pasir yang sangat luas
- Stepa adalah padang rumput yang sangat luas
- Hutan adalah wilayah yang ditumbuhi tumbuh-tumbuhan yang berkayu
- Tundra adalah wilayah taiga merupakan daerah hutan evergreen yang memiliki tanaman khas yaitu: fir, spuce, tamarack
Sedangkan tanah luas yang ditumbuhi tumbuh-tumbuhan rumput dan dikelilingi oleh tumbuh-tumbuhan keras (perdu) disebut sabana.Jawaban: B
4. Peristiwa gunung meletus, gempa bumi dan tanah longsor sering terjadi di wilayah Indonesia. Hal itu merupakan contoh aspek geosfer pada lapisan ….
A. atmosfer                   D. biosfer
B. lithosfer                    E. antroposfer
C. hidrosfer
Pembahasan:
- Atmosfer = lapisan udara
- Lithosfer = lapisan batuan kerakbumi
- Hidresfer = lapisan air permukaan
- Biosfer = flora dan fauna
- Antroposfer = kehidupan dan budaya manusia
Gunung meletus, gempa bumi dan longsor diakibatkan oleh tenaga endogen dan eksogen pada lapisan kerak bumi/batuan yang disebut dengan lithosfer. Jawaban: B

5. Tanah gersang kurang bermanfaat dalam pertanian karena ….
A. curah hujan rendah dan kandungan hara tinggi
B. daerah berelief curam dan drainase baik
C. kandungan hara dan curah hujan sedikit
D. terasering menghambat air dan drainase kurang
E. kandungan hara minim dan air banyak
Pembahasan: Tanaman membutuhkan beberapa komponen untuk pertumbuhannya, seperti sinar matahari, air, dan kandungan/unsur hara. Tanah gersang hanya mengandung sedikit air karena curah hujan yang sangat rendah, sehingga kandungan haranya pun rendah.Jawaban: C
6. Pernyataan:
(1) kesuburan tanah;
(2) jenis tanaman;
(3) iklim;
(4) keadaan air;
(5) pupuk; dan
(6) ketinggian tempat.
Faktor-faktor yang menyebabkan flora dan fauna tumbuh tidak merata di bumi Indonesia adalah ….
A. (1), (2), (3), (4)                       D. (2), (3), (4), (6)
B. (1), (3), (4), (6)                       E. (2), (4), (5), (6)
C. (1), (3), (5), (6)
Pembahasan: Kehidupan makhluk hidup di bumi dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu iklim (klimatik), edafik (tanah), fisiografi (ketinggian dan bentuk lahan), dan biotik (makhluk hidup). Yang termasuk dalam 4 faktor tersebut yaitu kesuburan tanah (1), iklim (3), keadaan air (4), dan ketinggian tempat (4). Jawaban: B

7. Lapiasan atmosfer yang berperan memancarkan gelombang pendek radio terjadi pada lapisan nomor …. 
A. 1                     D. 4
B. 2                     E. 5
C. 3
Pembahasan: Secara vertikal lapisan atmosfer, terdiri
dari troposfer, stratosfer, mesosfer dan thermosfer. Lapisan yang berperan untuk memancarkan gelombang pendek radio adalah lapisan mesosfer. Pada gambar tersebut yang menunjukkan lapisan mesosfer adalah nomor 4. Jawaban: D

8. Ciri iklim Koppen: temperatur bulan terdingin tidak kurang dari 180C rata-rata curah hujan tahunan > 60 mm tumbuhan beraneka ragam
Jenis iklim yang sesuai dengan ciri-ciri tersebut adalah ….
A. iklim A                     D. iklim D
B. iklim B                     E. iklim E
C. iklim C
Pembahasan: Pengelompokan iklim Koppen berdasarkan indikator vegetasi, artinya vegetasi merupakan tanda atau indikator dari kondisi iklimnya. Ciri-ciri pada soal termasuk tipe iklim A (iklim hujan tropis) dengan suhu udara pada bulan-bulan terdinginnya mencapai > 180 C.  Jawaban: A
Pembahasan Soal UN Geografi SKL 4
SKL  4
Mendeskripsikan sumber daya alam serta kaitannya dengan kehidupan manusia.



1. Sebuah pabrik kimia diprotes oleh masyarakat setempat, karena mencemari lahan pertanian. Akhirnya pabrik ditutup dan tidak berproduksi lagi. Kasus ini tidak akan terjadi apabila pabrik ....
A. mengelola limbah
B. mempekerjakan masyarakat
C. patungan modal dengan masyarakat
D. mendirikan serikat kerja
E. memproduksi sumber daya alam
Pembahasan: Pabrik merupakan sumber produksi yang dapat menimbulkan polusi air, udara, dan cuaca. Untuk itu diperlukan pengelolaan limbah yang baik agar lingkungan sekitar tidak tercemar. Jawaban: A
Diposkan oleh Edy Wibowo di 10.03 Description: http://img1.blogblog.com/img/icon18_email.gif 

Pendekatan Geografi
Geografi merupakan pengetahuan yang mempelajarai fenomena geosfer dengan menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. Berdasarkan definisi geografi tersebut ada dua hal penting yang perlu dipahami, yaitu:
  1. obyek studi geografi (Obyek studi geografi adalah fenomena geosfere yang meliputi litosfere, hidrosfera, biosfera, atmosfera, dan antrophosfera), dan
  2. pendekatan geografi
Mendasarkan pada obyek material ini, geografi belum dapat menunjukan jati dirinya. Sebab, disiplin ilmu lain juga memiliki obyek yang sama. Perbedaan geografi dengan disiplin ilmu lain terletak pada pendekatannya. Sejalan dengan hal itu Hagget (1983) mengemukakan tiga pendekatan, yaitu:
  1. pendekatan keruangan,
  2. pendekatan kelingkungan, dan
  3. pendekatan kompleks wilayah
a. Pendekatan Keruangan.
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial proces) (Yunus, 1997).
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features), (2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
  1. What? Struktur ruang apa itu?
  2. Where? Dimana struktur ruang tesebut berada?
  3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk sperti itu?
  4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
  5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
  6. Who suffers what dan who benefits whats? Bagaimana struktur
Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia. Dampak positif dan negatif dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan kepentingan manusia pada saat ini dan akan datang.
Pola keruangan berkenaan dengan distribusi elemen-elemen pembentuk ruang. Fenomena titik, garis, dan areal memiliki kedudukan sendiri-sendiri, baik secara implisit maupun eksplisit dalam hal agihan keruangan (Coffey, 1989). Beberapa contoh seperti cluster pattern, random pattern, regular pattern, dan cluster linier pattern untuk kenampakan-kenampakan titik dapat diidentifikasi (Whynne-Hammond, 1985; Yunus, 1989).
Agihan kenampakan areal (bidang) dapat berupa kenampakan yang memanjang (linier/axial/ribon); kenampakan seperti kipas (fan-shape pattern), kenampakan membulat (rounded pattern), empat persegi panjang (rectangular pattern), kenampakan gurita (octopus shape pattern), kenampakan bintang (star shape pattern), dan beberapa gabungan dari beberapa yang ada. Keenam bentuk pertanyaan geografi dimuka selalu disertakan dalam setiap analisisnya.
Proses keruangan berkenaan dengan perubahan elemen-elemen pembentuk ruang dana ruang. Oleh karena itu analisis perubahan keruangan selalu terkait dengan dengan dimensi kewaktuan (temporal dimension). Dalam hal ini minimal harus ada dua titik waktu yang digunakan sebagai dasar analisis terhadap fenomena yang dipelajari.
Kerangka analisis pendekatan keruangan dapat dicontohkan sebagai berikut.
“….belakangan sering dijumpai banjir dan tanah longsor. Bencana itu terjadi di kawasan hulu sungai Konto Pujon Malang. Bagaimana memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan keruangan?
Untuk itu diperlukan kerangka kerja studi secara mendalam tentang kondisi alam dan masyarakat di wilayah hulu sungai Konto tersebut. Pada tahap pertama perlu dilihat struktur, pola, dan proses keruangan kawasan hulu sungai Konto tersebut. Pada tahap ini dapat diidentifikasi fenomena/obyek-obyek yang terdapat di kawasan hulu sungai Konto. Setelah itu, pada tahap kedua dapat dilakukan zonasi wilayah berdasarkan kerakteristik kelerengannya. Zonasi itu akan menghasilkan zona-zona berdasarkan kemiringannya, misalnya curam, agak curam, agak landai, landai, dan datar. Berikut pada tahap ketiga ditentukan pemanfaatan zona tersebut untuk keperluan yang tepat. Zona mana yang digunakan untuk konservasi, penyangga, dan budidaya. Dengan demikian tidak terjadi kesalahan dalam pemanfaatan ruang tersebut. Erosi dan tanah langsung dapat dicegah, dan bersamaan dengan itu dapat melakukan budidaya tanaman pertanian pada zona yang sesuai.
Studi fisik demikian saja masih belum cukup. Karakteristik penduduk di wilayah hulu sungai Konto itu juga perlu dipelajari. Misalnya jenis mata pencahariannya, tingkat pendidikannya, ketrampilan yang dimiliki, dan kebiasaan-kebiasaan mereka. Informasi itu dapat digunakan untuk pengembangan kawasan yang terbaik yang berbasis masyarakat setempat. Jenis tanaman apa yang perlu ditanam, bagaimana cara penanamannya, pemeliharaannya, dan pemanfaatannya. Dengan pendekatan itu terlihat interelasi, interaksi, dan intergrasi antara kondisi alam dan manusia di situ untuk memecahkan permasalahan banjir dan tanah longsor.
b. Pendekatan Kelingkungan (Ecological Approach).
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan (1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia. (2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior environment) dan lingkungan fenomena (phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.
Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.
Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.
Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang. Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut. (1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu. (2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut. (3) mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya). (4) menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan. (5) mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.
Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingungan mendapat peran yang penting untuk memahami fenomena geosfer. Dengan pendekatan itu fenomena geosfer dapat dipahami secara holistik sehingga pemecahan terhadap masalah yang timbul juga dapat dikonsepsikan secara baik.
c. Pendekatan Kompleks Wilayah
Permasalahan yang terjadi di suatu wilayah tidak hanya melibatkan elemen di wilayah itu. Permasalahan itu terkait dengan elemen di wilayah lain, sehingga keterkaitan antar wilayah tidak dapat dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Faktor determinannya bersifat kompleks. Oleh karena itu ada kebutuhan memberikan analisis yang kompleks itu untuk memecahkan permasalahan secara lebih luas dan kompleks pula.
Untuk menghadapi permasalahan seperti itu, salah satu alternatif dengan menggunakan pendekatan kompleks wilayah. Pendekatan itu merupakan kombinasi antara pendekatan yang pertama dan pendekatan yang kedua. Oleh karena sorotan wilayahnya sebagai obyek bersifat multivariate, maka kajian bersifat hirisontal dan vertikal. Kajian horisontal merupakan analisis yang menekankan pada keruangan, sedangkan kajian yang bersifat vertikal menekankan pada aspek kelingkungan. Adanya perbedaan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain telah menciptakan hubungan fungsional antara unit-unit wilayah sehingga tercipta suatu wilayah, sistem yang kompleks sifatnya dan pengkajiannya membutuhkan pendekatan yang multivariate juga.
Kerangka umum analisis pendekatan kompleks wilayah dapat dicontohkan sebagai berikut.
Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana memecahkan masalah urbanisasi. Masalah itu merupakan masalah yang kompleks, melibatkan dua wilayah, yaitu wilayah desa dan kota. Untuk memecahkan masalah itu dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
  1. menerapkan pendekatan keruangan, seperti dicontohkan pada pendekatan pertama
  2. menerapkan pendekatan kelingkungan, sebagaimana dicontohkan pada pendekatan kedua
  3. menganalisis keterkaitan antara faktor-faktor di wilayah desa dengan di kota
Arti Penting Pendekatan dalam Paradigma Geografi
Dalam menghampiri, menganalisis gejala dan permasalahan suatu ilmu (sains), maka diperlukan suatu metode pendekatan (approach method). Metode pendekatan inilah yang digunakan untuk membedakan kajian geografi dengan ilmu lainnya, meskipun obyek kajiannya sama. Metode pendekatan ini terbagi 3 macam bentuk pendekatan antara lain: pendekatan keruangan, pendekatan ekologi/kelingkungan dan pendekatan kewilayahan.
  1. Keruangan, analisis yang perlu diperhatikan adalah penyebaran, penggunaan ruang dan perencanaan ruang. Dalam analisis peruangan dikumpulkan data ruang disuatu tempat atau wilayah yang terdiri dari data titik (point), data bidang (areal) dan data garis (line) meliputi jalan dan sungai.
  2. Kelingkungan, yaitu menerapkan konsep ekosistem dalam mengkaji suatu permasalahan geografi, fenomena, gaya dan masalah mempunyai keterkaitan aspek fisik dengan aspek manusia dalam suatu ruang.
  3. Kewilayahan, yang dikaji yaitu tentang penyebaran fenomena, gaya dan masalah dalam ruangan, interaksi antar/variabel manusia dan variabel fisik lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya. Karena pendekatan kewilayahan merupakan perpaduan antara pendekatan keruangan dan kelingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan antara keduanya.
Pendekatan keruangan, pendekatan kelingkungan dan pendekatan kewilayahan dalam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. Jadi fenomena, gejala dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya, keterkaitan antara berbagai unit ekosistem dalam ruang. Penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan dapat menghasilkan berbagai alternatif-alternatif pemecahan.

Konsep Essensial Geografi
Dalam mengkaji objek material, ilmu geografi memiliki sepuluh metode atau konsep dasar.
1. Konsep lokasi
Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi ciri  khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Konsep letak merupakan jawaban atas pertanyaan pertama dalam geografi, yaitu dimana?
a. Lokasi Absolut
Lokasi absolute menunjukkan letak yang tetap terhadap system grid (kisi-kisi) atau koordinat. Untuk menentukan lokasi absolute di muka bumi, digunakan system koordinat garis lintang dan bujur yang biasa disebut letak astronomis. Letak absolute bersifat tetap, tidak berubah, meskipun kondisi tempat yang bersangkutan terhadap sekitarnya tidak beerubah.
b. Lokasi relatif
Lokasi relatif lebih penting artinya dan lebih banyak dikaji dalam geografi serta lazim disebut sebagai letak geografis. Artinya lokasi ini berubah-ubah kaitannya dalam keadaan sekitar.
2. Konsep jarak
Jarak sebagai konsep geografi memiliki arti penting dalam kehidupan social, ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan. Jarak mempunyai faktor pembatas yangbersifat alami, meskipun arti pentingnya bersifat relative sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi.
Jarak berkaitan erat dengan lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan atau keperluan poko kehidupan, seperti air, tanah yang subur dan pusat pelayanan. Jarak dapat dinyatakan dengan ukuran jarak lurus, diudara yang mudah diukur dengan peta (dengan memperhatikan skala peta). Namun, dapat pula dinyatakan sebagai jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun dengan satuan biaya angkutan.
Sejalan dengan kemajuan teknologi serta upaya efisiensi,jarak tempuh dan biaya angkutan antara dua tempat yang berjauhan akan berubah dari waktu ke waktu. Jarak yang semula ditempuh berhari-hari dengan berjalan kaki, dapat ditempuh dalam waktu beberapa jam dengan kendaraan bermotor kereta api, dan selanjutnya ditemput dalam waktu beberapa menit dengan menggunakan kapal terbang.
3. Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan (accesbility) tidak selalu berkaitan dengan jarak, tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan dan komunikasi yang dapat dipakai.
Suatu tempat dapat dikatakan terasing atau terisolasi kalau tempat itu sukar dijangkau (dengan sarana komunikasi atau angkutan) dari tempat lain, meskipun tempat itu relatif tidak jauh dari tempat lain. Rintangan medan yang hanya berupa rangkaian pegunungan tinggi, hutan lebat, rawa-rawa, atau gurun pasir yang luas merupakan penyebab suatu tempat kurang dapat dijangkau dari tempat lain.
Faktor social yang berupa bahasa, adat istiadat, serta sikap pendudu yang berlainan (mencurigai setiap orang asing sebagai musuh) dapat menjadi factor penyebab kurang terjangkaunya suatu tempat.
Keterjangkauan umumnya berubah akibat perekonomian, perkembangan teknologi. Sebaliknya, tempat yang keterjangkauannya sangat rendah sulit mencapai kemajuan dan mengembangan perekonomiannya.
4. Konsep pola
Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, atau perseberan fenomena dalam ruang muka bumi, baik fenomena yang bersifat alami (aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan) maupun fenomena social budaya (pemukiman, persebaran penduduk, mata pencaharian, dan jenis rumah tinggal).
Geografi mempelajari pola-pola bentuk dan persebaran fenomena, memahami mana atau artinya, serta berupaya untuk memanfaatkan dan mengintervensi atau memodifikasi pola-pola agar mendapatkan manfaat yang besar.
5. Konsep Morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil perangatan atau penurunan wilayah (secara geologi) yang lazim disebut erosi dan sedimentasi sehinggaada yang berbentuk pulau-pulau, daratan yang luas pegunungan dengan lereng-lereng tererosi, lembah-lembah dan daratan aluvialnya. Morfologi juga menyangkut bentuk lahan yang berkaitan dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, tebal tanah, ketersediaan air, serta vegetasi yang dominan.
Bentuk daaratan ataupun plato (dengan kemiringan tidak lebih dari 5 derajat) merupakan perwujudan wilayah yang mudah digunakan sebagai daerah pemukiman dan usaha pertanian serta usaha-usaha perekonomian lainnya. Jika diperhatikan peta persebaran penduduk Asia, ternyata penduduk yang padat terpusat pada lembah-lembah, sungai besar, dan tanah-tanah yang subur. Sebaliknya, wilayah pegunungan lazimnya merupakan wilayah pegunungan yang jarang penduduknya, bahkan tidak didiami manusia. Bentuk pulau dengan garis-garis pantai yang panjang memberikan arti khusus mengingat nilai maritimitas yang tinggi.
6. Konsep Aglomerasi (Menggerombol)
Aglomerasi merupakan kecenderungan penyebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relative sempit paling menguntungkan, baik mengingat kesejenisan maupun faktor-faktor umum yang paling menguntungkan.
Di kota, penduduk cenderung tinggal mengelompo pada tingat yang sejenis sehingga timbul daerah pemukiman elit, daerah tempat tinggal para pedagang, daerah pemukiman atau kompleks perumnas yang kebanyakan berpenghuni para pegawai negeri, serta daerah pemukiman kumuh.
Di pedesaan yang masih agraris, penduduk cenderung menggerombol ditanah datar yang subur dan membentuk perdusunan atau pedesaan. Makin subur tanahdan luas dataran, makin besar desa dan jumlah penduduknya. Sebaliknya, makin terbatas tanah datar dan juga kurang subur, gerombolan bentuk desa makin kecil dan terpencar.
7. Konsep kegunaan
Nilai kegunaan fenomena atau sumber-sumber dimuka bumi ini bersifat relative, tidak sama bagi setiaporang atau golangan penduduk. Daerah  pantai berpasir yang landai dengan perairan yang jernih belum tentu memiliki kegunaan yang besar bagi penduduk setempat. Apalagi jika kehidupan penduduk tersebut berorientasipada pemanfaatan sumber-sumber didaratan dan banyak jalan darat dapat ditempuh. Sebaliknya bagi masyarakat kota yang hidupnya berkecukupan, daerah pantai bagi sebagian orang memiliki nilai tinggi, yaitu sebagai tempat rekreasi.
8. Konsep Interaksi dan Interpendensi
Interaksi merupakan peristiwa saling mempengaruhi objek atau tempat yang satu dan yang lainnya. Setiap tempatmengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan apa yang ada ditempat lain.Oleh karena itu, senantiasa terjadi interaksi atau bahkan iterpendensi antara yang satu dengan yang lainnya.
9. Konsep Diferensial Area
Disetiap tempat atau wilayah, terwujud hasil integrasi berbagai unsure atau fenomena lingungan yang bersifat alam maupun ehidupan. Integrasi fenomena menjadikan suatu tempat atau wilayahyang lain. Unsur atau tempatfenomena lingkungan bersifat dinamis. Sementara itu, keadaan berubah dan interaksi atau integrasi juga menghasilkan karateristik yang berubah dari watu ke waktu.
10.  Konsep Keterkaitan Ruangan
Keterkaitan ruangan atau asosiasi keruangan menunjukan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di suatu tempat atau ruangan, baik yang menyangkut fenomena alam dan tumbuhan, maupun social.

1.        Lempeng bumi yang relatif besar adalah...
a.        Lempeng Eurasia
b.        Lmpeng India
c.        Lempeng Afrika
d.        Lempeng Pasifik
e.        Lempeng Australia

2.        Lapisan bumi yang paling atas disebut...
a.        Inti bumi
b.        Kerak bumi
c.        Barisfer
d.        Inti dalam
e.        Mantel bumi

3.        Lapisan inti bumi tersusun dari...
a.        Lapisan sima
b.        Lapisan sial
c.        Antenosfer
d.        Lapisan mantel
e.        Nikel dan ferum

4.        Susunan bahan penyusun bumi secara berurutan mulai dari lapisan bumi yang paling atas sampai lapisan terdalam yaitu...
a.       Silisium magnesium – silisium alumunium – logam sulfida – inti bumi (besi & nikel)
b.       Silisium magnesium – silisium alumunium – inti bumi (besi & nikel) – logam sulfida
c.        Silisium alumunium – Silisium magnesium – logam sulfida - inti bumi (besi & nikel)
d.       Silisium magnesium – silisium alumunium – logam sulfida – inti bumi (besi & nikel)
e.        Logam sulfida – Silisium magnesium – silisium alumunium – inti bumi (besi & nikel)

5.        Dinosaurus mencapai jumlah besar terjadi pada periode...
a.        Trias
b.        Kreta
c.        Devon
d.        Jura
e.        Silur

6.        Teori yang menyatakan bahwa, bumi mengalami penyusutan dan pengerutan sehingga terbentuk pegunungan adalah...
a.        Teori kontraksi
b.        Teori pasang surut
c.        Teori apungan benua
d.        Teori bintang kembar
e.        Teori nebula

7.        Barisfer disebut juga...
a.        Inti bumi
b.        Mantel bumi
c.        Kulit bumi
d.        Selimut bumi
e.        Kerak bumi

8.        Benua Laurasia dan Gondwana dipisahkan oleh...
a.        Palung gondwana
b.        Laut mati
c.        Laut tethis
d.        Basin samudra
e.        Palung mariana

 9.        Zone lempeng dimana dua lempeng saling menjauh disebut...
a.        Divergen
b.        Konvergen
c.        Patahan
d.        Lipatan
e.        Sesar

10.     Pegunungan yang terjadi karena konvergensi lempeng India dan Eurasia adalah pegunungan...
a.        Himalaya
b.        Alpen
c.        Jayawijaya
d.        Ural
e.        Rocky

11.     Lapisan bumi yang terdapat barang-barang tambang adalah...
a.        Lapisan litosfer
b.        Lapisan mesosfer
c.        Lapisan barisfer
d.        Lapisan inti dalam
e.        Lapisan inti luar

12.     Alfred Wegener dalam teorinya, mengatakan bahwa pada awalnya dibumi hanya ada satu benua yang sangat besar disebut...
a.        Pangea
b.        Gondwana
c.        Grenn land
d.        Amerika
e.        Eurasia

13.     Zone lempeng dimana dua lempeng saling menjauh disebut...
a.        Divergen
b.        Patahan
c.        Konvergen
d.        Lipatann
e.        Sesar
14.     Anggapan yang menyatakan bahwa bumi adalah sebagai pusat peredaran dinamakan...
a.        Antariksa
b.        Antroposentris
c.        Antropologi
d.        Geosentris
e.        Heliosentris

15.     Anggapan dalan teori heliosentris yang menjadi pusat peredaran adalah...
a.        Komet
b.        Bumi
c.        Matahari
d.        Bulan
e.        Satelit

16.     Lapisan paling luardari struktur bumi adalah...
a.        Sima
b.        Core
c.        Sial
d.        Crush
e.        Mantel

17.     Sebagian besar gempa yang terjadi di bumi merupakan gempa...
a.        Vulkanik
b.        Tektonik
c.        Tektovulkanik
d.        Runtuhan
e.        Terban

18.     Lapisan bumi yang paling tinggi suhunya adalah...
a.        Lithosfer
b.        Barisfer
c.        Astenosfer
d.        Mesosfer
e.        Kerak bumi

19.     Era tertua dalam sejarah terbentuknya bumi adalah...
a.        Pra-kambrium
b.        Senozoik
c.        Mesozoik
d.        Palaezoik
e.        Arkeozik

20.     Dibawah ini yang bukan daerah rawan gempa bumi adalah...
a.        Sumatera
b.        Jawa
c.        Sulawesi
d.        Papua
e.        Kalimantan


Isian

21.     Sebutkan lapisan bumi yang kamu ketahui...
22.     Lapisan bumi yang paling tebal adalah...
23.     Lapisan paling atas dari lapisan bumi adalah...
24.     Bumi memiliki radius...
25.     Lempeng bumi yang paling besar adalah....
26.     Mengapa di indonesia sering terjadi gempa tektonik...
27.     Apa yang dimaksud dengan teori heliosentris dan teori geosentris...
28.     Jelaskan teori terjadinya pegunungan menurut teori kontraksi...
29.     Lempeng dibumi terdiri beberapa lempeng besar yang berjumlah 6 yaitu...
30.     Sebutkan bukti bahwa benua di dunia sekarang dahulunya satu...



Categories: Share

Leave a Reply